Thursday 29 August 2013

DAY 1: MADINATURRASUL*

Posted by Queen Humaira at 17:15 0 comments
Kamis, 27 Juni 2013

Assalammualaika yaa Rasulullah...

Selamat pagi habibi...
Dirimu adalah kekasih Allah, yang berarti kekasihku juga. 
Aku di sini hari ini, berada begitu dekat denganmu...
Hanya beberapa ratus meter kau berbaring dari tempatku berbaring,


Mungkin di Eropa sana ada taman-taman terindah di dunia,

Namun bagiku, Raudhah adalah yang terindah...
Satu-satunya taman yang dapat dilihat dari surgaNya nanti, 
Surga yang sebenarnya...


Wahai Kekasih,

Wahai lelaki yang namanya paling sering kusebut dalam sehari,
Wahai pria tampan yang kisahnya paling menawan hati,
Wahai panglima perang yang tidak pernah berbalik lari,
Wahai ayah Fathima nan suci,
Wahai suami yang paling diidamkan sejagat ini,
Wahai Rasul yang ada dalam lafazh syahadat diri,


Aku datang...

Jangan tolak aku,


Akan kuucapkan beberapa kata di Raudhah-mu...

Juga akan kusebut satu nama,


Kumohonkan waktu berhenti saat itu,

Biarlah bila dengungan doa masih bisa terdengar,
Tak teredam..
Namun biarkan segalanya berhenti bergerak...


Dan bila waktu tidak bisa berhenti saat itu,

Izinkan aku kembali...


*KOTA RASULULLAH 











Monday 26 August 2013

UMRAH; BEING DHUYUFULLAH, DHUYUFURRAHMAAN…*

Posted by Queen Humaira at 17:13 0 comments
Salaam wa Rahmah,

Ufttt… Sudah lama sekali blog ini tidak kutulis… Kutengok setiap hari sih, iya.. tapi untuk menulis sesuatu aku belum sempat. Jadwal pekerjaan, jadwal mengajar dan berbagai kegiatan yang mengiringinya demikian padat, sehingga momen yang begitu berharga; berkunjung ke rumah Tuhan (Baitullah) terlambat aku tulis di sini.

Jujur, persiapan umrah-ku tidak terlalu matang :’) ada beberapa pekerjaan yang sangat menyita waktu 1 bulan sebelum keberangkatanku, sehingga bahkan buku-buku panduan umrah yang diberikan travel umrah-ku belum tuntas aku baca. Padahal, isinya sangat penting dan juga menarik. Tapi untunglah, aku masih sempat browsing internet mengenai apa saja hal yang harus dipersiapkan sebelum umrah. Thanks to bloggers yang sudah banyak menulis mengenai pengalaman umrahnya dan membagi tips agar perjalanan umrah menjadi tambah mantap. Apa yang mereka tulis sangat beragam, tergantung dari sudut mana yang menurut mereka penting. Ada yang menulis secara detail mengenai bagian ibadah dan keutamaannya, ada juga yang membahas mengenai pakaian jenis apa yang mesti dipersiapkan (fashion is not just an outfit, but it’s an attitude, hehe..), dan juga ada yang menulis tentang budget yang mesti dipersiapkan untuk membeli oleh-oleh. Sangat lengkap.

Tulisan mengenai umrah ini akan aku buat secara kronologis dan mungkin akan terbagi menjadi beberapa bagian. Aku ingin sekali menceritakan hal-hal kecil yang sering menarik perhatianku namun luput dari perhatian orang lain.

Sudah tak sabar membaginya, let’s go!

Rabu, 26 Juni 2013
               
Ini dia hari yang kutunggu-tunggu. Cuti 2 minggu dari tempatku mengajar sudah kukantongi. Dengan pesawat Garuda Airlines 980 aku melakukan direct flight ke Jeddah, pada jam 12 siang. Perjalanan Jakarta-Jeddah kira-kira memakan waktu 8 jam 20 menit. Total bersihnya sekitar 9 jam-an lah. Dengan perbedaan waktu 4 jam dengan Indonesia, aku sampai di bandara King Abdul Aziz sekitar jam 6 sore waktu Saudi Arabia. Jam 6 sore di sana masih sangat terang, seperti jam 4 sore di Indonesia. Kebetulan di sana memang sedang musim panas. suhu di luar mungkin sekitar 40 derajat atau lebih. Ketika keluar dari pesawat, pemandangan tanah datar dan bukit berbatu sangat mendominasi. Warnanya bukan krem seperti pasir pantai, tapi agak keabuan seperti pasir sisa gunung berapi meletus. Jangan harap bisa menemukan warna hijau dari selembar daun.. Untunglah semua ruang tertutup di sana memasang AC dengan suhu yang dinginnya jor-joran. Jadi suhu panas di luar bisa segera terlupakan.

Setelah menyelesaikan urusan imigrasi, aku menuju bus travel yang siap membawaku bersama jama’ah lainnya ke kota Madinah. Urusan bagasi dan koper sudah diurus semua oleh pihak travel, sehingga kita tidak perlu repot-repot membawanya. Perjalanan ke kota Madinah memakan waktu sekitar 5 jam dengan menggunakan bus. Saat itu pula adzan maghrib terdengar. Jam 19.15 waktu maghrib di sana. Kami berangkat dan tak lama kemudian kami mampir di sebuah masjid untuk melakukan shalat jamak qashar maghrib-isya. Aku lupa apa nama masjidnya, yang kuingat hanyalah bahwa masjid tersebut tidak terlalu bersih, terlihat tisu-tisu bekas pakai di sekitar lantai toilet. Masjid itu terlihat seperti masjid persinggahan bagi musafir, orang yang sedang dalam perjalanan.

Selesai menunaikan shalat, kami melanjutkan perjalanan. Makan malam dilakukan di dalam bus yang tengah berjalan, dengan menu nasi + lauk pauk seperti masakan Sunda. Aku tak bernafsu untuk menyentuhnya. Aku cuma ingin tidur. Kalau di Jakarta itu benar-benar jadwalku tertidur pulas.


Sekitar jam 2 pagi kami tiba di hotel. Hotel tempat kami menginap berada di pelataran Masjid Nabawi, namanya Hotel Anwar Al Madinah Movenpick. Selesai check-in, aku dan ibuku segera menuju kamar kami, lantai 14. Rasanya lelah sekali. Namun kami tidak langsung tidur karena sebentar lagi Subuh. Aku mandi dan segera bersiap-siap shalat subuh di kamar. Sebenarnya ingin sekali langsung shalat subuh di Masjid Nabawi, tapi aku belum berani keluar hotel sendirian…

Alhamdulillaah, aku telah menjadi Dhuyufullah, Dhuyufurrahman... seperti sapaan yang diucapkan oleh guide umrah-ku... 

*Tamu Allah, Tamu Allah Yang Maha Pengasih
my room



 

Queen Humaira Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea